Begitu Kuatnya Ferdy Sambo Bikin Kasus Kematian Brigadir J Jalan di Tempat, Benarkah Kamaruddin Menangis?
Hingga saat ini, kasus tewasnya Brigadir J yang diduga dilakukan oleh tersangka Ferdy Sambo dan rekan-rekannya, terbilang cukup lambat bahkan jalan di tempat.
Kamaruddin Simanjuntak, sosok yang paling vocal membela hak keluarga dari almarhum Brigadir J pun dianggap sudah kehabisan cara untuk melawan Ferdy Sambo.
Terkini, beredar kabar kalau kuasa hukum dari keluarga Brigadir J itu, Kamaruddin Simanjuntak, tak lagi bersemangat dalam mengusut kasus penembakan tersangka Ferdy Sambo.
Melansir dari laman AyoJakarta.com, berikut beberapa informasi mengenai perkembangan kematian Brigadir J yang ditangani pengacara Kamaruddin Simanjuntak.
Dikatakan, Kamaruddin melayangkan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia karena merasa belum mampu memberikan keadilan terhadap keluarga Brigadir J.
Kamaruddin Simanjuntak terlihat sudah tak bersemangat lagi, saat mengurai perkembangan dari kasus pembunuhan berencana terhadap anak kliennya, Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Kamaruddin Simanjutak yang telah maksimal dalam mendampingi keluarga Brigadir J, mengorbankan banyak waktu, pikiran, serta materi, namun kasus Ferdy Sambo ini masih saja jalan di tempat.
Dilansir dari sebuah cuitan akun Twitter bernama @arthaN38836243, terlihat sebuah postingan video dengan tulisan caption; "Kamaruddin Simanjuntak menangis, dan minta maaf. Pasalnya kasus Brigadir J tidak kunjung menemukan titik terang," tulisnya.
Kamaruddin menuturkan kekecewaannya terhadap pihak-pihak yang berwenang serta berkompeten dalam pengusutan kasus Ferdy Sambo,
"Sangat mengecewakan, tetapi saya betul-betul minta maaf, saya sudah berjuang dengan mengorbankan segalanya, baik pikiran materi maupun waktu. Saya membiayai semua perkara ini tetapi bukan bermaksud mengungkit-ungkit itu," kata Kamarudin.
Di sisi lain, aktivis perempuan Irma Hutabarat melalui podcast miliknya angkat bicara mengenai isu yang beredar kalau kuasa hukum keluarga Brigadir J itu mulai menyerah.
Dalam podcast milik Irma Hutabarat itu, Kamaruddin menjadi tamu perdana yang membahas kasus penembakan terhadap ajudan Putri Candrawathi, Brigadir J.
Dalam pengusutan kasus kematian Brigadir J itu, banyak isu yang beredar mengatakan kalau Kamaruddin Simanjuntak telah kalah dari Ferdy Sambo.
Saat menangani kasus Brigadir J itu kata Kamaruddin, banyak hal yang terungkap terlebih yang berkaitan dengan nama Ferdy Sambo.
Hampir semua informasi kasus yang masuk ke Kamaruddin, terindikasi kuat memiliki bekingan kuat dari para Jenderal atau petinggi Polri.
Bahkan terburuknya, kasus-kasus yang masuk ke Kamaruddin itu, kuat dugaan merupakan rekayasa-rekayasa mereka.
Dugaan rekayasa itu berlandaskan dari kronologi-kronologi yang hampir semua tak masuk akal kata Kamaruddin.
Namun, pada kenyataannya hal-hal tersebut benar-benar terjadi dalam penegakan hukum di Indonesia.
Koordinator tim 8 kuasa hukum Brigadir J bahkan menyebut dalam kepolisian, terdapat daftar nama-nama orang yang kebal hukum.
Mereka itulah yang dimaksud Kamaruddin Simanjuntak sebagai mafia-mafia yang ada di belakang Polri.
Mereka-mereka yang sering menyetorkan uang ke oknum kepolisian yang harusnya bertugas sebagai penegak hukum.
Mafia-mafia itulah yang dimaksud kebal hukum.
"Saya tidak asal ngomong kalau saya bilang rebut Polri dari tangan mafia," ujar Kamaruddin Simanjuntak.
Kamaruddin bahkan meyakini, selama para mafia itu terus menyetorkan sejumlah uang ke oknum-oknum kepolisian yang dimaksud, tidak akan pernah ada keadilan di Indonesia.
"Sepanjang mafia terus mensuplai uangnya kepada petinggi-petinggi kepolisian, kejaksaan maupun pengadilan, sampai kapanpun sampai kiamat tidak akan ada keadilan di Indonesia," tambah Kamaruddin.
Kuasa hukum keluarga Brigadir J itu mengatakan, pecahnya kasus Ferdy Sambo ke publik ini sebenarnya merupakan momentum bagi pemerintah untuk membersihkan para Jenderal yang nakal.
"Bentuk tim penyidik independent, reformasi birokrasi, reformasi penegakan hukum, bila perlu refolusi," tambah Kamaruddin.
Pada kesempatan bincang-bincang dalam podcast milik Irma Hutabarat itu, Kamaruddin Simanjuntak kemudian memberikan klarifikasi mengenai isu yang beredar tentang dirinya.
Isu beredar yang menyebut kalau Kamaruddin sudah berhenti, lelah, bahkan menyerah dalam menangani kasus kematian Brigadir J yang jalan di tempat.
Kamaruddin memberikan klarifikasi, bahwa saat itu ia diundang mengisi podcast milik Hendro Firlesso.
Dalam podcast milik Hendro Firlesso itu, Kamaruddin mengatakan jika yang mulai menyerah dan jenuh ialah ayah dari Brigadir J, yakni Samuel Hutabarat, bukan dirinya.
Berbeda dengan Samuel Hutabarat, wanita-wanita pemberani sebutan Kamaruddin untuk bibi dari Brigadir J mengatakan kalau mereka akan terus berjuang mencari keadilan untuk almarhum.
Mereka akan terus berjuang bersama-sama dengan Kamaruddin Simanjuntak mengawal kasus tersangka Ferdy Sambo yang sudah menghabisi nyawa Brigadir J.
Lulusan terbaik Fakultas Hukum, Universitas Kristen Indonesia Jakarta itu diketahui sering mengajak keluarga dari almarhum Brigadir J untuk sekedar makan malam.
Tak hanya menjalin silaturahmi yang baik dengan keluarga Brigadir J, pendiri firma hukum 'Victoria Law Firm' itu juga lah yang membiayai segala kebutuhan untuk perkara kliennya sejak awal hingga sekarang.
Isu mundurnya Kamaruddin Simanjuntak dalam kasus kematian Brigadir J itu kemudian dibantahnya dalam podcast milik Irma Hutabarat.
Irma Hutabarat pun menegaskan, jika Kamaruddin tidak berhenti, menyerah, maupun kalah dari Ferdy Sambo.
Mengenai isu yang beredar di media sosial yang menyebut Kamaruddin menangis dan menyerah, hanyalah video yang dipotong-potong.
Kebenaran mengenai Kamaruddin menyerah sebagai kuasa hukum Brigadir J dalam pembuktian kasus Ferdy Sambo itu tidak benar.
Posting Komentar untuk "Begitu Kuatnya Ferdy Sambo Bikin Kasus Kematian Brigadir J Jalan di Tempat, Benarkah Kamaruddin Menangis?"
Posting Komentar